mengartikanmu bukanlah hal yang mudah bagiku.
mengertikanmu sangat menguras tenaga dan zat sulfur didalam darahku.
memikirkanmu memompa semua darahku menuju kepala. dan berhenti disana.
hingga air mata tak terthankan jatuh tak sampai. kerna sudah habis.
setiap dera imaji mangusungkan dadanya di benak.
mencambuk ingatan yang telah lama tak bergeming.
ia tertawa, akupun begitu. kemudian hening.
kenapa dunia begitu nyata.
mengapa cinta itu adanya dalam kenyataan.
kenapa kita harus mencintai kenyataan.
padahal cinta tidak mencintai kenyataan.
kadang kala ingatan akan tujuan dan cita lebih kuat dari hanya sekedar cinta.
maka aku berlari menggapai semua cita dan tujuan.
secepat aku berlari cinta mengikutiku secepat halnya aku.
dan berhenti tepat dibelakangku.
waktu terus bergulir, seperti alarm dengan pecutnya.
meneriaki aku agar tidak berdiam disana.
dari kejauhan aku mendengan panggilan cita dan tujuan.
samar, tak jelas, dan berbentuk bokeh.
maka aku biarkan cinta mengikutiku.
tanpa aku melihat kebelakang.
tak lama ternyata ia lelah mengikut.
dan sialnya aku bertanya "kemana dia???"
mengertikanmu sangat menguras tenaga dan zat sulfur didalam darahku.
memikirkanmu memompa semua darahku menuju kepala. dan berhenti disana.
hingga air mata tak terthankan jatuh tak sampai. kerna sudah habis.
setiap dera imaji mangusungkan dadanya di benak.
mencambuk ingatan yang telah lama tak bergeming.
ia tertawa, akupun begitu. kemudian hening.
kenapa dunia begitu nyata.
mengapa cinta itu adanya dalam kenyataan.
kenapa kita harus mencintai kenyataan.
padahal cinta tidak mencintai kenyataan.
kadang kala ingatan akan tujuan dan cita lebih kuat dari hanya sekedar cinta.
maka aku berlari menggapai semua cita dan tujuan.
secepat aku berlari cinta mengikutiku secepat halnya aku.
dan berhenti tepat dibelakangku.
waktu terus bergulir, seperti alarm dengan pecutnya.
meneriaki aku agar tidak berdiam disana.
dari kejauhan aku mendengan panggilan cita dan tujuan.
samar, tak jelas, dan berbentuk bokeh.
maka aku biarkan cinta mengikutiku.
tanpa aku melihat kebelakang.
tak lama ternyata ia lelah mengikut.
dan sialnya aku bertanya "kemana dia???"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar