+ -

BANNER

BANNER

Senin, 22 Juli 2013

My Friend Arp




    Satu tahun sudah aku tinggal dikediamanku ini. sebelumnya aku mencoba keluar dari rumah mencari apa yang belumku temukan, tepatnya setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan selama hampir dua tahun. Banyak yang telah berubah dari lingkungan kediamanku sekarang, dalam lingkup kecilnya yaitu teman kecilku. Banyak dari mereka yang telah mendapati kehidupan yang sesuai keinginan mereka, namun ada yang tetap dirumah.
    Salah satu temanku, Arp. Panggil saja begitu. Salah sati dari empat teman masa kecilku. Arp bukanlah orang yang terlalu aktif agak berat mengarah ke sifat penakut. Beralih kepada tiga teman kecilku yang lain. Satu sudah menemukan universitas idamanya, satu sudah pergi melintas keluar negeri untuk melanjutkan sekolah. dan satunya lagi dan yang paling dekat denganku masih dirumah dengan hobi game online nya. Ketiga temanku yang lain ini mungkin akanku ceritakan dilain postingan. Jika aku lupa untuk membuatkan ceritanya untuk blog ini alangkah sekiranya pembaca mengingatkan.
    Kembali kepada satu temanku yang bernama Arp tadi. Sekarang Ia masih tinggal tepatnya disebelah rumahku, berjarak dua rumah diantaranya. Anak pertama dari seorang ayah yang menyandang predikat  anak tunggal dari nenek dan kakek Arp. Arp memiliki sepasang saudara dibawahnya. Tidak terlalu mencolok dalam bidang pendidikan. Tapi adiknya sibungsu perempuan terlihat mengenakan seragam SMP lewat di depan kediamanku dengan rapi, karena aku jarang bisa bangun pagi jadilah aku melihatnya tidak terlalu sering.
    Hari ini. aku bertemu denganya Arp, setelah beberapa kali menghindar dengan alasan ada yang harus aku kerjakan dirumah. Arp bercerita bahwa dirinya mempunyai semacam kekuatan gaib yang hanya dilihat oleh dirinya sendiri.
    “Mungkin kamu tidak akan percaya, ditanganku terlihat bentuk semacam api. Seperti kumpulan tenaga.” Ceritanya, sembari berjalan beriringan dengan Arp.
    Aku sedikit tidak percaya, tapi adakalanya apa yang Arp beritahu itu benar. Aku pernah mendengar beberapa cerita gaid mungkin tidak masuk akal tersebut. Jujur saja aku tidak pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri dengan hal seperti itu dibalik apa yang banyak aku dengar.
Aku tahu dengan tujuan pembicaraan Arp yang mungkin terasa membual, sikapnya yang agak berubah seperti orang autis. Memberi tahuku dengan cara gamblang dan kekanak – kanakan. Arp juga pernah bercerita tentang dirinya sedang mengalami kontak dengan hal gaib, beberapa minggu lalu dipercakapan teakhirku hingga hari ini.
    "Ini serius, mungkin jika kamu tidak percaya aku bisa mengantarkanmu ke pada seseorang yang aku kenal.” Ujarnya lagi, pembicaraa semakin mendalam. Sikapnyapun semakin aneh.
    Setelah berjalan beriringan aku dan Arp duduk di sebuah pagar yang tidak terlalu tinggi. Ia menyulut rokok yang ia bawa dikantong celananya. Dan membaginya denganku. Terlihat tingkahnya yang agak sedikit menurun, mungkin akibat kecanduan terhadap ciggaret yang berlebihan. Ia mulai bicara kembali dan mencoba meyakinkanku dengan yang apa ia alami. Aku sedikit mempalingkan wajahku melihat kerumunan lalu lalang orang di jalanan. Tempat kami duduk tidak terlalu jauh dari kediaman Aku dan Arp, mungkin sekitak seratus meteran.
     Dari asumsiku yang mungkin salah. Arp mengalami kerusakan pada kepribadian dan pola pikirnya. Dan aku mulai menyalahkan Ibunya yang selama ini merawatnya, karena idak memperhatikan kebutuhan dari anaknya Arp. Sungguh dilema keluarga yang tidak masuk akal bagiku. Padahal Nenek Arp adalah pengusaha peternakan yang lumayan sukses. Mereka bisa memberikan apapun yang dibutuhkan Arp dan adik – adiknya. Mungkin bagi Nenek dan Kakaek Arp yang mempunyai anak tunggal yaitu ayah Arp tidak memakan kebutuhan finansial yang terlalu mencolok. Apalah daya Arp sahabat kecilku mengalami hidup yang rusak akibat kesalahan dari metode pendidikan anak dalam rumah.
     Kalau dilihat dari kegiatan masa kecilku bersama Arp, wajar sama seperti anak lainya. Pernah bolos, bermain terlalu jauh, hinga mencuri jambu milik tetangga dan lainya. Dan saat ini Arp terlihat ketergantungan dengan cigaret dan gadget yang membuatnya tetap diam untuk beberapa waktu.
    Dari keseluruhan apa yang disampaikan oleh Arp hari ini tidak terlalu Aku percaya, malah terpikir seperti omong kosong belaka dari penderita kejiwaan. Entah kenapa Arp begitu antusias dengan hal gaib. Akupun tidak terlalu banyak bertanya tentang apa yang ia sampaikan, karena takut akan membuatnya berpikiran jauh dari apa yang sebenarnya tidak harus ia pikirkan.
    Begitulah pertemuanku dengan Arp hari ini, yang mungkin tidak ada inti yang dapat di jabarkan secara siknifikan atas pertemuan. Aku berharap Arp bisa menjalani harinya dengan baik dan berbicara aneh. Dan juga mulai memikirkan masa depanya yang mungkin lebih baik dariku.
5 SKIZOID: My Friend Arp     Satu tahun sudah aku tinggal dikediamanku ini. sebelumnya aku mencoba keluar dari rumah mencari apa yang belumku temukan, tepat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >