Hai gadis terwoles yang pernah kujumpai.
Pernahkah kamu menganggap aku ada.
Penahkah menganggap cerita kita nyata.
Sayangnya cerita kita bukan sebuah novel.
Pernahkah kamu menganggap aku ada.
Penahkah menganggap cerita kita nyata.
Sayangnya cerita kita bukan sebuah novel.
Jika boleh bilang aku ingin mengenalmu.
Mengikuti napas hidupmu sejenak.
Mengitarimu disebuah lapangan hingga aku lelah.
Menghabiskan air dalam botol yang Aku bawa.
Mengikuti napas hidupmu sejenak.
Mengitarimu disebuah lapangan hingga aku lelah.
Menghabiskan air dalam botol yang Aku bawa.
Sekelumit puisi atau apalah yang dapat disebut apa. Ratapan sebuah hati yang direnggut oleh sebuah cinta yang tak bertepuk untuk sekalipun. Persetan untuk bisa menjadi sebuah sosok yang dapat kemahami kata - kata dan kiasan romantis yang memuakan itu. Persetan dengan apa yang mereka sebut dengan sebuah tulisan muda diatas lamin baru berlafaskan cinta.
Mungkin saja sang pejuang cinta putus asa dimedan perang. Sebelum sempat berbalik mereka ditembaki panah - panah asmara yang mungkin mereka coba untuk hindari. Dan bagaimana jika itu adalah posisimu saat ini.
Lucunya, semua dapat di akumulasi dalam bentuk kalimat singkat.
"Sigadis woles tidak menerima cintanya, dan bahkan lebih parah."
Jika boleh., kuingin sigadis woles mengerti apa yang kurasakan didalam hati ini. Namun aku hanya bisa berhenti menyalahkan sang pejuang cinta, maaf untuk itu.
Jika seseorang datang dan bertanya.
"Apa maksud dengan semua tulisan ini..!!?!?."
Aku hanya akan tersenyum, dan memutarkan telunjut jari kananku. Memutarnya tak jauh dari kepalaku dengan kemiringan 45°.
"Apa maksud dengan semua tulisan ini..!!?!?."
Aku hanya akan tersenyum, dan memutarkan telunjut jari kananku. Memutarnya tak jauh dari kepalaku dengan kemiringan 45°.
Semoga gadis woles tidak terlalu banyak. Dan tebak apa
Yang terjadi. RIOt.
Yang terjadi. RIOt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar