+ -

BANNER

BANNER

Kamis, 01 Agustus 2013

Sebuah Kebetulan



gambar dari :ismasavitri.blogspot.com



hari ini dia tidak berkerja, mengambil beberapa hari untuk cuti.

Duduk disebuah bangku taman, sambil menyaksikan orang - orang berolahraga dan menikmati pagi. Dingin pagi itu ditangkalnya dengan dengan jacket tebal. Dikepalanya terpasang headset, untuk mendengarkan lagu kesukaanya. Sami, pemuda yang berkeja sebagai karyawan disebuah bank, hari cutinya digunakan untuk melakukan hal yang ia gemari sedari dulu. Menggambar, menggores pensil mekanik di sebuah kertas putih berukuran A4 menjadi teman akrabnya mengusir rasa jemu. Hari ini Ia sengaja mengambil cuti untuk menyampaikan sesuatu kepada seseorang. Seorang gadis yang telah lama ia perhatikan dari tempat duduknya saat ini
.  
Didepan Sami duduk sekarang, ada jalan semen berukuran lebar satu meter dengan panjang mengitari taman tersebut. Diatas jalan itu dari arah kirinya berjarak sekitar seratus meter terlihat gadis yang ia perhatikan berlari ringan. Selama hampir tiga bulan Sami duduk dikursi itu disetiap akhir pekanya, setiap itu juga si gadis melewati jalan yang tepat berada di depanya. Rambut panjang diikat kebelakang, dengan tatapan tajam memperhatikan jalan yang ia lalui. Tanpa menoleh kearah Sami.

Tap, tap, tap, tap....

Suara langkah gadis itu terdengar mendekat, dan dapat dipastikan melewati jalan yang ada didepan Sami. Gadis itu berlalu tanpa menoleh kearahnya. Seketika itu Sami memanggilnya sembari melambaikan tangan kananya yang masih memegang pensil.

“maaf...” dengan suara agak keras.

Gadis itu terhenti dan menoleh kebelakangnya. Terlihat Sami yang bangkit dari duduknya berjalan mendekati. Sigadis berbalik arah menghadap Sami, Ia tercengang tanpa kata.

“ma, maaf... saya Sami dan ingin berkenalan dengan anda.” Sami memperkenalkan namanya sembari mengulurkan tangan kanannya yang masih memegang pensil. Sigadis hanya terdiam, pipinya merona merah.

Taka lama kemudian gadis itu menerima jabat tanganya. “saya Rani, senang berkenalan dengan anda...” gadis itu bernama rani dan tersenyum kepada karel.

Rani tak beranjak dari tempat ia berdiri. Rani terlihat menunggu kata – kata berikutnya dari Sami. Sami sedikit terdiam memikirkan kalimat selanjutnya yang akan ia lontarkan. “saya sudah selesai jogging pagi ini...” tutur rani ringan.

“hmm... kalo begitu bagaimana kalo istirahat sejenak dan duduk bersama Saya di bangku tadi.” Tanya Sami.

“boleh juga...” mereka berjalan kearah bangku yang diduduki Sami tadi. 

“saya perhatikan Rani setiap akhir pekan berolahraga ditaman, apakah jogingnya tiapa hari...?” tanya Sami, dan memberikan sebotol air putih kepada Rani dari tas yang ia bawa.

“Dari mana kamu tau saya tidak membawa air minum..? yap, setiap akhir pekan. Hari ini saya ambil cuti untuk sekedar berlibur dan membersihkan kontrakan... apakah kamu juga duduk disini setiap hari...?” jawab rani sembari membuka tutup botol.

“sejak tiga bulan yang lalu...” Rani sedikit terkejut dan kemudian tersipu. “oh iya?? Saya juga lagi cuti untuk beberapa hari... duduk disini hanya hari ini selain akhir pekan. apakah ini sebuah kebetulan.” Tambah Sami.

“sebenarnya....” rani manjawab pelan.

“saya ingin berkenalan dengan seseorang.” Jawaban mereka serentak.

Disanalah awal perkanalan mereka.  Kemudian percakapanpun berlanjut, untuk beberapa hari cuti kedepan mereka merencakana kegiatan untuk pergi bersama. Mungkin cerita diatas berbanding sejuta kemungkinan untuk terjadi di dunia nyata, dan bisa saja terjadi mungkin. Dua hati yang saling bertemu dari sebuah perkenalan, dan action untuk melakukan itu. Tidak mudah membuat keputusan untuk melakukan hal yang mungkin akan menimbulkan gemetaran dan kekecewaan. Tapi dalam cerita diatas karel dan rani sudah menerima jikalau keputusan untuk bertemu dan berkenalan gagal dan kacau. Mereka menerima. Dan bagaimana jika kegalalan dan kekacauan terjadi dari invert cerita diatas kepada kita. Selamat pagi... J
5 SKIZOID: Sebuah Kebetulan gambar dari :ismasavitri.blogspot.com hari ini dia tidak berkerja, mengambil beberapa hari untuk cuti. Duduk disebuah bangku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >