+ -

BANNER

BANNER

Kamis, 13 Desember 2018

Curhat in The Riot


Saya pernah bercerita tentang kerel yang ketinggalan di banbara sebelah sebelumnya, kecewa karena didalam kerel tersebut ada banyak surat-surat penting. Namun, agak lega karena laptop beserta isinya masih ditangan. Perkenalkan laptop kesayangan, acer (asal cepat rusak) seri L yang saya beli dengan cara mencicil sejak bekerja di salah satu advertising di padang. Walaupun kepajangan acer tersebut cukup membuat saya degdegan, tapi ia berhasil menemani hidup saya sejak akhir tahun 2010 hingga ia tiada pada akhir 2017. Nonton, dengenrin musik, main game dan kerja dapat dilewatinya dengan santai dan membahagiakan, maka dari itu ia saya rawat dan jaga hingga akhir hayatnya.

Ceritanya cukup panjang, namun gejala kerusakan sudah terlihat saat 3 bulan di kosan baru, didaerah yang cukup dekat dengan tempat kerja saya.Pertengahan tahun 2017 si laptop tua mulai memperlihatkan gejalanya, mati tiba-tiba, merestart sendiri dan proses booting yang sangat lama. Saya merasa hal itu sedikit weajar karena beban pekerjaan yang ia proses, mulai dari merender video, modelling 3D dan rendering, serta digital painting yang mengharuskan 300dpi pool!!. Dulu saat kuliah silaptop tua pernah bersmasalah dengan cip VGAnya dan harus diganti. Saat itu saya berpikir hall itu terjadi lagi, dan harus mengganti VGA.

Saya berinisiatif untuk membeli kipas laptop yang lebih besar karena mungkin saja panas yang tidak dapat dibendung lagi membuat si laptop tua ngambek. Tidak berhasil juga, saya menghubungi seorang teknisi, alhasil harus mengganti hardsik karena kemungkinan hardisk di laptpo tua sudah lambat tetapi data masih bisa diselamatkan. Selang beberapa lama si laptop tua kembali berulah, kali ini ia tidak mau hidup. Saya membawanya ke salah satu pusat barang elektronik di jogja. Kata teknisinya cip prosessornya harus di kejutkan atau disentrum, harganya servicenya rata-rata lumayan mahal dan saya tidak punya simpanan lagi setelah membeli hardsik baru dan biaya teknisi. Saya pun mencoba satu hal terakhir yang saya bisa, ganti pasta termal, bongkar dan bersihkan semua komponenya dengan seksama. Dos’t wokr, cuman beberapa data hardisk lama yang selamat. Kemudian saya tiap hari setelah selesai bekerja menyicil semua kerjaan dari hardisk kantor ke hardisk baru.

Tidak hanya laptop, hp kecil saya yang berisikan semua kontak kolega dan relasi diabwa pergih oleh seorang bapak-bapak. Si bapak juga kos di sebelah kamar saya, kira-kira umurnya 40 tahunan dengan badan yang cukup tegap, ia mengaku bahwa dirinya pensiunan PLN dari derah surabaya. Pada suatu hari si bapak kehabisan uang dan harus menghubungi keluarganya tetapi handphone yang biasanya ia pakai tidak mau hidup, jadilah saya meminjamkan karena mungkin si bapak lagi butuh. Misinya lancar, saya memperbolehkan di bapak memakai Hp-nya barang beberapa hari.

Ya namanya anak kos, lari malam karena nggk bisa bayar kosan mungkin pilihan yang cukup berat juga. Si bapak ternyata sudah menunggak uang kosan selama 3 bulan, dan pada malam ia pergi membawa semua barangnya hanya satu yang ia tinggalkan kepada saya, dan bapak kosan, Kecewa. Padahal si bapak kosan sudah kasih tau saya kalaupun tidak bisa bayar masih bisa tinggal, dan hp saya masih bisa dipakai selama yang ia mau.

Tinggallah android smartfrend 3G yang tersisa di tangan saya. Ia pun ikut-ikutan ngambek, iapun memilih untuk merusak layarnya. Paket 3G yang sudah tidak masuk diakal lagi harganya, serta memperbaiki layar touchscreen yang cukup menguras tabungan. Akhirnya saya dan teman saya ke pasar kitih, tempat barang-murah bisa dijumpai termasuk Hp second. Tak beberapa lama saya menemukan Hp sekon seharga 400rb lebih mahal 100rb dari memperbaiki layar. Namun!! sekitar 3 minggu kemudian layar hp second tersebut blank sisanya hanya bunyi-bunyi tombol seperti keadaan normal. Bertahan dengan minggu-minggu yang menyedihkan, setelah gajian saya mengalokasikan hampir semua biaya untuk membeli smartphone second LENOVO yang masih segar.

Kehilangan data dihardisk cukup membuat saya terpukul, selain membuat usaha cover bantal berhenti, semua portofolio 3D, vector, ilustrasi dan 3 novel yang siap di kirim ke penerbit hilang tanpa bekas. Rentetan peristiwa yang terjadi cukup membuat saya stress, heran dan menguras semua isi tabungan saya. Keheranan kenapa hal tersebut bisa terjadi bertahap. Mau jadi orang baik, malah ditipu, mau tambahan kerja laptopun mati. Saya akhirnya berada pada titik nol dalam sejarah hidup saya dan memutuskan untuk kembali k padang dengan sebongkah ide.
5 SKIZOID: Desember 2018 Saya pernah bercerita tentang kerel yang ketinggalan di banbara sebelah sebelumnya, kecewa karena didalam kerel tersebut ada banyak surat...
< >