+ -

BANNER

BANNER

Selasa, 27 Januari 2015

Cerpen To Tarusan



Cerpen (Cerita Perjalanan) ke Tarusan

HaLo semua. Mungkin diantara kawan-kawan mampir kesini ada yang dari Sumatera, yak Sumatera. Sebelumnya Guen gucapin terima kasih buat udah ngunjungin bloog ini. Ini pertama kalinya Gue posting tentang perjalan gue. Nggak cuman posting, ini juga pertama kalinya Gue nulisinya.ini adalah salah satu perjalanan ditahun 2014 yang lalu. Oiya foto-foto disini Gue edit dulu jadi warnanya ngak asli gitu, biar Lo pada enak ngeliatnya.


Gue pengen banget nulis tentang perjalanan tersebut, karena Gue sadar keindahan yang diciptakan tuhan. Sebenarya agak susah sih menceritain gimana, seperti exited-nya lu pergi kesuatu tempat yang exotis atau belum pernah lu kunjungi. Khusunya Gueyang sampai umur Guesekrang belum terlalu banyak bepergian. Syukur-syukur diajakiin muter-muter sumatera ama sahabat-sahabat Gueyang awesome!. Thanks dude!.


Ok. Tarusan, pantai carocok, dan bayangsani (air terjun) ada yang tau??. Ini adalah salah satu tempat yang lumayan populer, yang suka sukanya traveling pasti tau tempat ini. Dan banyak juga informasi tempat ini di internet. Waktu itu Gue berangkat bareng teman lainya kitanya berjumlah jadi lima orang, dengan kendaraan tiga motor. Disana ada gue, Ijon, Kombek, botak, dan Kunted. Buat Lo yang Guesebutin disini jangan marah, mungkin ketika Gueudah nggak ada lu bisa baca-baca sambil nostalgia ahaha. 



Berangkat sekitar jam 4 sore dari padang, sampai ditarusan sekitar jam delapana malam. Agak lama dari perjalan pertama kali kesini. Karena nongkrong dulu d warung kopi sambil makan. Malamnya nginap di salah satu kerabatnya Kunted, kaLo nggak salah tu, daerahnya deket pasar tarusan. Lelah nggak lelah, ada ngak ada bahan buat banyolan malam, ini semua jones pasti tidurnya larut malam (walaupun ada juga yang lagi brantem ama ceweknya.). 


Yap, karna tidurnya udah jam 4-an bangunya pun pasti tinggi hari, ya namanya juga lagi liburan. Abis bangun belum tentu siap-siap brangkat, pasti keluyuran lagi. Bener-bener keluyuran ahaha. Nah, seperti yang udah di rencanain kita bakal mengunjungi salah satu tempat dimana kita bisa mandi-mandi. Dulu pertama Guekesini itu ada sebuah jembatan yang panjang nggak jauh dari tempat kita menginap. Tapi saat kedua kalinya Gue berkunjung jembatanya udah rusak parah, bisa dilalui tapi ngak terlalu savety-lah.dan airnya-pun nggak jernih, mungkin karna ada hujan lebat dihari belakangan. 

foto jemabata kunjungan sebelumnya.


Sampai lah kita di tempat pemandian tersebut, daerahnya nggak telalu jauh dari  tempat nginap, deket pemukinan warga, tapi nggak terlalu ramai. Ketika Kami sampai disana warga-pun tau kaLo Kami pengunjung. Yah berenangpun sama warga disana, keren banget deh pokoknya. Ada bapak-apak yang keren nekat bertapa di bawah air terjunya, diteriakin ibuk-ibuk, the most awesome moment. Tempatnya pun ditutupi pepohonan yang sungguh rindang. Nggak terlalu banyak sampah. Adem cuy.puas-puasin berenang Kamipun balik ke penginapan, keluyuran dan ngebanyol nggak jelas. 




Malamnya kam pergi ke pantai, tapi nggak dipantainya. Ada sebuah jalan dimana Lo  bakal bisa ngeliat bulan dan pendar-nya di laut. Ad juga kedai kopi disana, jadilah Kami ngeliat laut yang gelap sambil ngopi. 

Besoknya Perjalanan Kami ke sebuah tempat yang lumayan tinggi disana, gue lupa namanya tapi kalo lo pernah ke sini liat foto gue dibawah pasti lu kenal kok. Tempatnya familiar banget banyak yang pergi kesana buat liburan. dari sini lo bisa ngeliat pantai Psesisir dengan enak. Syukur Kami kesana dengan hari yang cerah banget. gue benar- benar lupa, kejadianya cukup keren, yaitu batre kamera Gue habis jadi nggak terlalu banyak ambil gambar. 

Kombek, Botak, Kuntek, dan Ijon

Keesokan harinya Gue dan yang lainya gelaran buat jalan ke bayang sani, Gue nggak
Terlalu familiar sama nama tempat dan seluk beluk jalanan. Jadinya Gueambil foto-foto dan ketika Guelupa gimana, tinggal liat foto. Ya, walaupun nama daerhnya sukar banget Gueingat, dan itulah salah satu alasan Guebuat nulisinya disini. Agak jauh perjalan waktu itu kira-kira sekitar dua jam-an. Kata Kombek, yang udah kesini sebelumnya jalananya menuju jembatan akar, tapi agak jauhan sedikit. Masuknyapun melewati permukiman warga yang sedikit ramai rumahnya

Sesampainya disana, kita bayar komisi dulu, parkir motornya dan mendaki agak lama. Dan sampailah di tempatnya. Sebenarnya nggak mendakipun kita bisa berenang ditempat yang sudah ada, tapi ramai sama anak-anak dan keluarganya. Kami sih milih yang private gitu ahaha. Ada tiga tingakata menurut gue, pertama yang buat anak-anak tadi, kemudian tempat Kami berenang tersebut, dan tingkat paling atas air  terjun bayang sani itu sendiri. Di air terjun itu sepi emang, dan kayaknnya nga bisa di pake buat berenang karna mungkin keliatan terlalu dalam. Jadilah Kami berenang di tingkatan kedua


.
Ada cerita mengerikan yang Gue sendiri pelakunya. Setelah mandi-mandi, ya karna nggak bisa mandi di jembatan deket penginapan yang Gueceritain tadi. Waktu itu lagi asyknya foto-foto ala pantai, entah kenapa Gue terpesorot kesalah satu batu gede yang di alirin air, dan "blarr" Guejatuh kesah satu Lobang disanan, diameternya sih sekitar dua meteran tapi yang bikin gila itu Guemikirnya ada sebuah makhluk dibawah yang siap menerkam gue, dan parahnya lag ketika Gueliat kebelakang "omg" Guebener-bener berada di akhir tingkata kedua. Jika Guesalah-salah gerak tingkatan pertama bakal siap menanti Guedengan bebatuan yang super gede. 

nah dijung riak air ituloh,

Ijon, Kunted dan Botak teriakin nyari-nyari, panggilin nama Gue dengan face yang akward banget. Ok itu namanya cemas, Gue bener-bener harus bisa nahan geli ketika terjebak di Lobang tersebut. Ketika temen Gue tersebut melakukan aksi ala tim sar, urgent banget!!. Ada yang julurin kaki biar bisa Gue raih, tapi nggak bisa. Disana Gue sadar itu adalh akhir hidup gue, dan masih-masih sempatnya ngucapin wasiat untuk nyampein rasa cinta Gueke seseorang. Ampun deh ketika ngingat kejadian ini lagi Gue dan mereka pasti ketawa geli. Akhirnya Botak membawa sebuah kayu yang entah dari mana ia dapat, aslinya Botak emang nggak banyak bicara sih. Kayu itulah menjadi kunci penyelamatan gue. Thank dude!!!. 

Untungnya Gue ngak ada luka serius padahal udah jatuh setinggi dua setengah meteran, cuman luka sedikit di jari gue.  Otomatis Ijon dan Kunted marahin gue. Botak?? Jangan tanya botak. Dan Gue sadar bahwa ditempat wisata sekalipun lu harus jaga sifat dan tetap waspada. Kombek yang nggak ikut kebawah untuk mandi ngak tau kejadian seperti apa yang telah menimpa Kami, seperti biasa nyeritain hal tersebut ke Kombek dengan terkekeh. Abis itu Kamipun beranjak ke tingkatan ketiga dimana ada air terjunya itu. Pastilah nggak ada yang bisa nahan buat foto-foto disana, sampai puas dengan berbagai gaya.  

tinggi cuy ini air terjunya.


Kemudian Kamipun turun nongkrong disalah satu warung warga pesen mi-cup dan kopi. Ibuknya yang punya warung bilang sering juga sih anak-anak kuliahan liburan kesini tukasnya, sejauh ini belum ada kejadian yang aneh-aneh. Dulu katanya juga ada yang terjebak di seberang waktu ada air besar yang turun, bahkan pernah juga kenajiran sampai setinggi pohon kelapa ditingkatan pertama. But, alter all musti lia-liat cuaca dulu buat kesini. Buat kejadian diatas tadi kami ngak cerita ke Ibuknya ahaha. Guekasih rating 9 buat tempat yang awesome ini. 


Diperjalanan pulang sedikit dibawah gunung tempat air terjun tadi perjalan Kami dipenuhi dengan ladang semangka dan meLon katanya sih panenya tiap hari atau musim semangkanya tiap hari. Kami belilah buah tangan untuk Andeh (panggilan daerah buat sepupunya Kunted) yang udah memberkan Kami penginapan dan makanan yang super lezat, ikan gulai yang segar. Karna daerah pesisir tersebut emang terkenal dengan  tangkapan ikanya. Karna besok kembali kuliah, Kami-pun beranjak untuk pulang. Ande-pun ikut menumpang Kami. Karna ande juga kuliah di padang.

kalo nggak salah itu disna ada bukit lampu namanya.
 Diatas adalah moment ketika kami istirahat di kelok jariang. yang padang ato anak pesisir tau nih tempat ini.



 well, sekian cerita Gueke pesisir tarusan, kenangan yang tak pernah Guelupain hingga saat ini dan seterusnya. KaLo Lo pernah juga kesini ato ketempat yang Guesebutin tadi boleh tuh, nampol di koLom komentar. Yaiii
5 SKIZOID: Januari 2015 Cerpen (Cerita Perjalanan) ke Tarusan HaLo semua. Mungkin diantara kawan-kawan mampir kesini ada yang dari Sumatera, yak Sumatera....

Jumat, 23 Januari 2015

Kemana Kamu (again)

Aku selalu bertanya dalam diriku, dipikiranku. Kemana Kamu pergi, meski jejakmu terlihat jelas dalam embun mataku. Pernahkah untuk memahami betapa Aku sangat ingin kamu bercerita. Bercerita apapun dan kapanpun kamu inginkan.

Jangan salahkan Aku ataupun sepenggal kalimat "...bahkan yang mencintaimu-pun tak ingin tau siapa dirimu...". Aku hanya tidak bisa bertanya disaat melihat kuasa yang diciptakan tuhan dihadapkan padaku. Jelas dimataku yang kucoba untuk siratkan, pertanyaan-pertanyaan untuk mengenal dirimu lebih jauh lagi. Tapi Kamu tidak pernah bisa, atau mungkin Kamu berpura untuk tidak menerimanya.

Hatiku berteriak, mengagumimu sebagai ciptaan-nya. kadang Aku bingung apakah Aku tidak diciptakan dengan materi yang sama denganmu. Bagaikan malaikat, menyentuh leherku memastikan bahwa Aku tidak gugup dikeramaian itu.  Aku juga heran, malaikat macam apa yang harus kuantarkan makanan yang Ia minta, ketika Ia terlalu sibuk memikirkan kesehatan orang lain.

Dan ketika kulihat matamu disuatu waktu, Kamu bertanya kepadaku. Pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa untuk Aku simpulkan. Terlalu banyak jawabanya, terlalu sulit untuk menggetarkan kalimat dari tenggorokan. Dimata itu, Aku berharap Aku bisa menemukan jawaban dari pertanyaanmu, yang Aku sendiri belum tau pertanyaan seperti apa yang kamu siratkan.

Sehelai benang yang memisahkan Aku dan mendapatkan hatimu. Begitu rapuh mawar yang mekar untuk dipetik. Terlalu mudah untuk menginjak genangan air di samudra. Aku bahkan tak bisa mendapatkanya. Pertanyaanmu dan jawaban dariku.

Diawal Tahun.
5 SKIZOID: Januari 2015 Aku selalu bertanya dalam diriku, dipikiranku. Kemana Kamu pergi, meski jejakmu terlihat jelas dalam embun mataku. Pernahkah untuk memahami...
< >