+ -

BANNER

BANNER

Selasa, 02 Juli 2019

Saya tidak suka Pandji!!

Saya tidak suka panji!!, waktu kuliah dulu masih heboh-hebohnya dengan Stand Up Comedy. Gw lebih Seneng liat si Mutun lagi jingkrak-jingkrak di atas pentas kecil. Well, boleh dibilang gw emang penggemar cerita Kambing Jantan.

Baru datang udah bilang enggak suka Pandji, kemana aja gw selama ini. Pasti ada yang nanyain saya yang hampir dua tahun enggak posting apa-apa di blog kesayangan gw ini. Hidup emang nggk  semudah apa yang udah gw rencanain di waktu kuliah dulu.Pasti lu yang mampir ke blog Gw udah enek baca cerita-cerita gw sebelum ini, yang lemahnya Gw seperti terong di blender.

FYI sekarang gw kerja lagi, Horeeee... Sebelumnya abis dari Jogja gw kerja di sebuah hotel bintang empat sebagai E-Commerce, nggak enak gw cabut lagi. Hingga saat ini, sepertinya gw masih betah-betahnya di Bandung yang tata kotanya hampir mirip dengan kampung gw Padang tepatnya saat gw tinggal dirumah nenek. Pohon-pohonya mirip banget. Bedanya bandung lebih sejuk lima kali dari Padang.

StandUp Comedy adalah salah satu acara favorit gw, tapi cuman beberapa StandUp Comedian yang gw suka, Radit, dan Mongol. Loh kok tiba-tiba baru dateng lagi bilang nggak suka Pandji, Eits.. Itu dulu.

Entah kenapa algorithma-nya yutub itu sekarang rada aneh, video-video tahun lama malah muncul kepermukaan lagi. hmm.. something happen here. Dulu, gw tau Pandji Pragiwaksono itu emang dari peranya sebagai quizer di acara Kena Deh, dan gw tau pandji emang udah cukup lama menulis, naas bukunya enggak satupun ada di gramedia padang waktu itu (atau emang gw-nya nggak pursue). Aniway, video-video lama yutub kembali menyeruak, dan gw ketemu beberapa video-nya Pandji, hingga akhirnya-pun nyantol di kanalnya juga.

Masalahnya bukan algorithma yutub yag rada aneh, tapi kenapa gw dari dulu enggak, mungkin kurang ngeh dengan konten-konten yang seperti ini. Hingga akhirnya gw tontonin satu persatu video di kanalnya. Dari semua video itu, ada beberapa konten Jubir yang menarik perhatian gw, yaitu Indonesia Berkarya. Gw bangeeeeeet...... yah notabenya gw mulai tertarik dengaan wacana-wacana yang dihadirkan.

Gw sengaja emang nggak pindahin regional tontonan gw keluar negeri, tetep di regional indonesia karena gw masih pengen mamantau apa-apa yang ada di indonesia, walaupun delapan puluh persen kanal yang gw subs itu kanal luar. Sebagai seorang mantan desainer otodidak, dulu mengetahui hip-hip yang ada di negeri sendiri its a must, karena dasar hasil dari karya harus dari masalah-masalah yang ada di dalam negeri sendiri. Dikarenakan target visual yang di harapkan ya masyarakat dalam negeri  sendiri. Ya, biar nggk terlalu jauh-jauh banget dengan budjet dan selera pasar Indo.

sekarang Gw berkerja di sebuah Tech Developer gitu, sebagai 3D Generalist. Target gw yang berhasil masuk ke industri ini adalah mengejar posisi Game Desainer. Karna menurut pandangan gw Game desainer seperti tempat yang cocok buat gw yang orangnya Information Eater banget. Selain itu Game Desainer emang salah satu cita-cita gw dari dulu.

Gw pikir, Industri game di dalam negeri itu udah bagus, terlihat dari beberapa developer game dalam negeri yang mampu dan berani untuk publish game mereka. Game-game bagus pun bermunculan, kebanyakan game horor, tapi itu udah bisa dikatakan karya yang mampu bersaing di pasar global menurut ka-camatakela-bu gw.Saat pertama kali masuk ke industri ini perushaan yang bisa kita sebut studio, gw pikir merekapun udah mampu dan berani untuk menggarap game-game mereka sendiri. Ternyata tidak.

Pandji menjelaskan di acara Jubir-nya, bahwa udah saatnya indonesia berkarya mendunia. Sama seperti ambisi gw dari dulu, karna indonesia emang udah mampu bersaing dalam segi karya. Pandji bercerita bahwa ia pernah menjumpai beberapa studio dengan karya yang bagus. Tapi sayangnya masih mengerjakan produk-produk luar negeri. Hati gw sedih banget!!!, karna banyak tangan-tangan anak bangsa yang mampu menciptakan industri yang besar di tanah mereka sendiri setidaknya hasil produk atau karyanya di apresiasi, dibeli, dan dikembangan oleh negeri sendiri.

Banyak temen-temen gw yang dapat kerjaan dari luar negeri seperti singapur dan malaisya, mereka senengnya minta ampun. Ya, jelas tidak lain tidak bukan karena bayaran dan publisitas yang menarik. Singkatnya satu projek dari luar negeri yang dikerjakan dirumah bisa mgnhidupi mereka setidaknya tiga bulan tanpa ngapa-ngapain (note:hanya buat singgle).Dalam hati gw, bisa nggak ya para buruh* ini dibayar sebegitu didalam negerinya sendiri?. Pertanyaan yang gw pun nggak bisa menjawab, karena itu membuat beberapa alasan dan segment-segment kontra tertentu di kepala gw bergejolak. Intinya we must mengembangkan industri lokal kita secara bagus. tidak mudah, dan membutuhkan gerakan yang masive tertunya.

Kesamaan pemikiran dengan pandji (bisa dibilang begitu) tentang industri kita sendiri memang bagus. But, ini masih melalui proses yang sangat panjang dang masalah-internal disetiap perusahaan yang harus dieselesaikan. Ini menurut gw lohya. Kadang kalau di telusuri lebih dalam banyak karya-karya anak negeri yang mendunia, film, music, game dan konten lainya. Namun dari semua itu mereka di alasi oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar, yang mampu membiayai dan melepaskan dahaga berkaryanya anak negeri. Balik lagi karna industrinya masih belum rampung (mungkin) masyarakat dalam negeripun masih belum mengetahui karya-karya yang dihasilkan secara menyeluruh, well, setidaknya jadi hype dinegeri sendiri lah.

Terlepas dari itu semua, gw emang suka dengan Pandji Pragiwaksono, pemikiran dan gebrakanya yang cukup aktual menutur gw. Nantilah, kalo gw-pun cukup punya nyali buat cerita-cerita yang lebih konkrit bakal gw share lagi. Sebenarnya selama inipun gw menahan-nahan diri untuk nggak nulis, yah, tapi yang namanya pendapat dan pengalamanpun walaupun secuil masih tetep bisa dibagi, begitupun dengan yang baca ini. Nih kolom komentar, cerita juga pendapat lo disitu!.

 

5 SKIZOID: Juli 2019 Saya tidak suka panji!!, waktu kuliah dulu masih heboh-hebohnya dengan Stand Up Comedy. Gw lebih Seneng liat si Mutun lagi jingkrak-jingkra...
< >