+ -

BANNER

BANNER

Rabu, 06 Februari 2013

about you and me


cerita singkat.  dan sama sebelumnya, tidak bisa saya lanjutkan.

Seila. Dan henza berjalan melalui lorong kampus setelah mereka menyelesaikan mata kuliah mereka siang itu. Enza memasang headshet dengan alunan nada piano di telinganya. Tapi seila mengutak atik setiap angka yang ia terjemahkan dalam bentuk komulatif algoritma.


“hei za...” panggil seila pelan. Yang berjalan mengiringi langkah henza.

“za... kamu kok nga dengarin aku sich.” Pangilnya lagi dengan nada agak di keraskan.
Henzapun tersadar dari lamunan nada – nada piano yang ia dengarkan. 

“ada apa semuuuutt....” jawab henza sambil memindahkan headshetnya ke bagian bahu.

“aku capek bawain tas aku donk.” Pinta seila manja, biasanya engak segitu juga.

“ihhh enak aj... bawa sendiri dong.” Sahutnya mencibir kearah seila dan kembali memasang headshet nya ke telinga.

“ihhh.... kok gitu sih....”. kesal seila sembari mencubit pinggang henza. Dan tangan satunya lagi mendekap buku2 tebal. 

“eits,, eits...  engak kena.” Henda menghindari cubitan seila, ia melekukan badanya sesana kemari.
Dan henza pun berlari diiringi kejaran seila yang kesal.

Mereka adalah sepasang teman dekat yang baru empat semester yang lalu bertemu.  Tapi entah kenapa mereka sangat akrab. We never know.

Tapi cerita diatas adalah kejadian beberapa bulan lalu. Sekarang mereka udah ngak saling bicara lagi. Satus facebook yang bisanya saling di-like-pun sekarang ngak ada. Ketika berselisihpun mereka engak juga saling sapa. Aneh, ya emang aneh. Tapi kita kan ngak tau gimana mereka bisa kayak begituan.

Siang itu seila dan henza sedang makan siang di tempat kesukaan mereka. Tiba – tiba seseorang berbadan tegak dan agak lebih kekar dari henza datang menghampiri seila. Laki – laki itu bernama gail. Seila pun memperkenalkan henza dengan gail.

“eh, kenalan dulu....”.

“henza.” ”Gail.” mereka saling berjabatan tangan di depan seila.

Henza yang kayak orang kelaparanpun melajutkan makanya. Menyedot helai – perhelai mie goreng yang ia pesan sama dengan yang dipesan seila. Tapi tiba – tiba gail duduk di sebelah seila. Henza tercengang untuk beberapa saat dan kembali melanjutkan makanya. 

“gimana ujian kamu lancar??” tanya gail kepada seila halus dengan suara yang khas pria dewasa.
“ouh, ea donk... beres.” Jawab seila sembari melempar senyuman kepada gail. Mereka berdua saling tersenyum.

Pesanan gail pun datang, yang sebelumnya sudah dipesankan oleh seila. Yap, tentunya mie goreng. Dan mereka bertiga sekarang berada dalam menu yang sama. Dan berbeda cerita yang mungkin mereka tutupi satu sama alinya. Ataukah hanya henza yang memiliki cerita berbeda. We never know. Cerita ini kejadian seminggu setelah cerita diawal tadi. 

Henza memang cowok simple dan tidak terlalu memperhatikan hal – hal sekitarnya. Sama dengan seila yang kebalikan dari semua sifat henza. Dan artinya mereka berbeda.

Mereka, seila dan henza adalah mahasiswa yang cukup memiliki reputasi akademis yang sangat baik. Tapi sayangnya hanya seila yang aktif dalam beberapa kegiatan kampus.

Dan kemudian terjdilah sesuatu. Kira – kira lima hari setelah pertemuan henza dengan Gail.
Siang itu hari mendung mengisaratkan perihal akan turunya hujan. Sialnya setelah waktu kuliah habis, hujan pun turun dengan deras sekali. 

Semua orang menunggu di berbagai tempat yang tak terjangkau hujan utuk berteduh. Bermacam tingkah mereka menuggu hujan reda dan perasaan akan rumah dan kosan yang nyaman sebagai landasanya.

Di sebuah sebuah sudut bangunan seila dan henza juga menunggu hujan reda. Hanya merek berdua, menatap langit. Seperti memohon kepada tuhan agar hujanya berhenti. Tetapi malah makin lebat. Seila dan henza tak bergeming satu kata pun. Dari kejauhan seorang gadis melambaikan tanganya mengarah kepada henza. Henza membalas lambaian tangan gadis itu dengan senyum yang berbunga – bunga. Kini giliran seila yang tercengang beberapa saat. Hujan membuat mereka dingin bersama sifat mereka. Tapi saat itu henza seperti memancarkan kehangatanya sendiri.

Henza berlari meninggakan seila menerobos untaian air yang turun dari langit. Sekarang seila benar2 tercengan tak biasanya sahabatnya pergi tanpa berpamitan kepadanya. Dari kejauhan seila dapat melihat henza menjemput gadis itu dan berjalan menerobos hujan kearah tempat hensa berasa semula. Disebelah seila. 

Sungguh romantis lanscape henza dan gadis itu. Dimana jaket yang ia gunakan dikembangan diatas kepada sang gadis agar ia tak terlalu diguyur hujan. Dan akhirnya sampai di tempat hensa semula, di sebelah seila. Seila tetap berperilaku biasa jauh didalam hatinya we never know. Tak lama kemudian henza memperkenalkan gadi itu dengan seila. Mereka saling melempar senyum, hmm seperti.... terlihat palsu.. mungkin.

Dan mungkin kalian akan tau kelanjutanya. And. We never know.
5 SKIZOID: about you and me cerita singkat.  dan sama sebelumnya, tidak bisa saya lanjutkan. Seila. Dan henza berjalan melalui lorong kampus setelah mereka meny...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >