halo, pembaca dimanapun anda berada, kali ini... (kek penyiar radio). Apa kabar pembaca blog saya yang paling keren sejagat ini. Pasti pada nungguin ya? hehe, sama saya nungguin kalian juga (pelukan). Kangen nulis diblog ini lagi, berbagi walaupun yang dibagi banyak yang asal, haha eneiwaii... Sempat cukup lama vakum didunia kepenulisan blog sekitar dua bulanan, kecuali nulis sekiripsi yang nggak kunjung ada ujungnya. Kalian bisa bayangin nggak ketika kalian punya akun tempat kalian sharing dan betah banget disitu, kemudian akun kalian hilang atau di pokonya nggak ada lagi gimana perasaan kalian. Sama seperti saya, rindu banget untuk menulis. Setelah vakum diblog ini saya merasa ada yang hilang (baper), beneran rasanya beda aja gitu.
Kali ini saya pengen membagi satu hal menarik yang saya dapat belakangan tentang membaca. Apa itu? hayoo, penasaran? #nggak.
Kali ini saya pengen membagi satu hal menarik yang saya dapat belakangan tentang membaca. Apa itu? hayoo, penasaran? #nggak.
Begini, sempat hilang kewarasan dengan kepenulisan sekeripsi yang kabarnya dari teman seangkatan bakal cuman untuk ganjelan pintu, saya pengen banget hal itu nggak terjadi. Benar ato tidak saya hanya ingin kepenulisan tersebut dapat dipahami dengan baik serta syarat materi didalmnya (emang mo nulis buku?). Saya pun membaca banyak buku teori, hingga lupa menuliskanya di sekeripsi, kemudian kembali lagi baca satu persatu. Cukup memakan banyak waktu, dan tenaga. Disuatu kesempatan, saya bertemu seorang junior saya di studio kampus, dia memboyong banyak buku. Ternyata salah satu toko buku di daerah saya sedang adain diskon buku besar-besaran. Tanpa babibu langsung saja saya ninggaling kampus, ternyata hanya beberepa. Tapi, ketemu buku yang dari dahulu pengen saya baca. Tanpa pikir jajan buat besok dengan apa, hampir semua uang yang ada di dompet diserahin ke mbak kasirnya (maklum anak kuliahan budget terbatas). Hari pertama dapatlah tiga buku, dua novel dan satu metode. Saya langsung pulang, dan ngelayapan dikasur membaca (dengan berbagai gaya #lupakan). Esoknya khilaf itu terjadi lagi, balik ke toko buku dan dapat dua novel lagi.
Di instgram, saya saling follow sama seorang cewek maniak baca buku dari Rusia (kalo nggak salah). Di bio-nya ada tulisan "I Know Life From Books", yang artinya saya tau kehidupan dari buku. Emang segitunya kalo mereka udah jatuh hati banget sama banyak tulisan orang lain. Saya sempat balas-balas komen juga sama dia tentang sebuah psotingan foto buku yang covernya ada karakter film animasi kesukaan saya "Jack And The Cuckoo Clock Heart", tapi dia belum pernah nonton katanya.
BTW setelah menyelesaikan membaca semua buku tersebut yang menghabiskan waktu semingguan, saya merasa tercerahkan (lebay). Ada yang yang saya baca sambil cekikian, dan ada yang sedihin banget. Ini feelnya beda banget seperti yang saya baca-baca sebelumnya. Entah terlalu baper atau lemah! this all its awesome, sama seperti buku sebelum-sebelumnya yang dibaca, tapi entah kenapa beda aja. Selain itu seperti apa yang tituliskan di bio cewek tadi, ternyata kita bisa banyak belajar dari buku, yang kita anggap terlalu bikin sedih, atau penulisnya nggak keren atau tidak terkenal dan semacamnya. Koleksi buku dirumahpun bertambah, semoga nanti bisa dibaca oleh keturunan.
Salah satu buku itu adalah Be a Writer, punya Bang Antoni Ludfi. Pertama cover bukunya, nggak banget, terlalu gelap, tulisan judul seperti ditarik dan proporsi peletakan tokoh pada cover juga kurang menurut saya. Maklum sebagai anak desain emang banyak komentarnya, tapi belakangan saya juga ngerjain kover untuk buku motivasi mahasiswa. Ngerjain desain kover itu njelimet dan bikin mumet banget, sampai ada ide yang tertangkap, belum! masih ada komentar yang punya buku. Ternyata eh ternyata bukunya bang Ludfi emang keren banget, nggak menggurui dan banyak sekali hikmah yang ada didalamnya, apalagi untuk calon penulis seperti saya.
See u next gaiis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar