Dor!! Dor!!
Suara tembakan terdengar dari
sebuah ruangan. Orang-orang yang berada di luar ruangan berlarian mencoba
memasuki ruangan itu. ruangan tersebut dikunci dari dalam, didobrak dan dihantam dari luar. Tidak ada jendela hanya pintu besi dan kaca pantul sangat
besar di salah satu sisi ruangan. Pintu
tak bisa dibuka, mereka berbalik arah dan berlari ke salah satu pintu, agak
jauh namun tetap disisi dinding yang sama. Setelah masuk ruangan tiba-tiba
mereka terperangah. Salah satu dari mereka mengambil microfon.
“Leo!!! Jauhkan pistol itu!!!”
suara menggema kedalam ruangan yang terkunci tadi.
Seperti tak dihiraukanya Leo
tetap mengarahkanya kepada seseorang didalam ruangan itu bersamanya. Tanganya
disatukan oleh borgol dengan cat metalic. Tak lama Ia memperbaiki posisinya di
bangku yang di duduki, menaruh tanganya diatas meja yang disatukan borgol.
Sangat tenang sesekali bibirnya terlihat simpul, menandakan tidak ada yang
terjadi didalam ruangan itu.
“Leo!! Kau dengaer perkataanku!!,” teriak seseorang tadi kembali. Memperingati Leo.
Kini asap yang keluar dari bibir
pistol tersebut sudah tak terlihat, menandakan corongnya yang kembali dingin
diterpa siraman AC ruangan tersebut. Leo tampaknya cukup geram melayani dia
yang sedang duduk manis. Matanya goyah dari dalam tempatnya. Leo menutup
pengaman pistolnya, terdengar bunyi “clirk”, sembari ia menyembunyikan pistol tersebut ke
belakang jas yang dikenakan.
Kemudia Leo berkata, “Bajingan betapa
bejatnya Kau meniduri dan membunuhnya, istri sekaligus nyawa bagi hidupku!. Kubiarkan
pengadilan membawamu sementara, setelah itu Kau akan menerima hukum yang tak
akan pernah Kau bayangkan sebelumnya.”
kependekan bro ceritanya, padahal gw berharap endingnya ngetwist :"(
BalasHapuswah ad bang yandhi lagi..... heheh sebenarnya ini ad kelanjutanya bang.... gue juga berharap begitu bang.... :"(
Hapus